Thursday, June 25, 2009

Yang lalu biarlah berlalu..

" CUMLAUDE " ===> " KEMELUD "

nilai cumlaude nampak nya hanya sebatas angan2 saja..
hal itu bisa dilahat dri ip sementara ku ini aja,,
huh dasar sial!!
memang sih pada smester ini ku ga pernah blajar,,ditambah lgi q byk kegiatan..tapi kyaknya pas saat2 detik2 terakhir aq uda usaha semaksimal mungkin..yyyaaahh emang pepatah emang bener.. manusia hanya bisa berusaha namun yang menentukan tetap yg diatas,,
tag ap.. smoga smester depan hal sperti ini tidak terulang lg,,
buat tmen2 elins yg senasib ma saya.."sabaaarrr yaaa"..mungkin ada hikmah dibalik ini
hehe

Monday, June 15, 2009

KRI-KRCI-KRSI national 2009


















Pada tanggal 13-14 Juni 2009 kemarin diselenggarakan kontes robot berskala nasional di Grha Sabha Pramana UGM. Secara umum kontes ini terbagi menjadi 3 katagori yakni; Kontes Robot Indonesia (KRI), Kontes Robot cerdas Indonesia (KRCI), Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI).
KRI adalah ajang tanding perguruan tinggi se-Indonesia di bidang robotic dalam bentuk permainan (game) yang memiliki aturan main tertentu (game rules). Pada tahun 2009 ini mengusung tema "Traveling Together for the Victory Dreams". Pada KRI ini robot masih dikendalikan oleh manusia dengan kontroler seperto pada stick game.
KRCI sendiri, robot sudah berjalan secara otomatis menggunakan sensor dan sudah lagi dikontrol secara langsung seperti pada KRI. Itulah sebabnya kenapa robot-robot ini sudah bisa dikatakan "cerdas". PAda KRCI masih terbagi lagi kedalam 4 divisi yaitu; Robot beroda, Robot berkaki, expert single, expert battle. Robot2 ini mempunyai misi memadamkan api dan menyelamatkan boneka serta membawa boneka tersebut ke area home.
KRSI merupakan suatu ajang kompetisi perancangan dan pembuatan robot yang disertai dengan unsur seni Indonesia. Pada robot ini terkoordinasi untuk menampilkan seni budaya. Untuk tahun ini temanya yaitu "robot penari jaipong".

Jalanya perlombaanya sendiri berlangsung sangat ketat. Suporter pun nampaknya tak mau kalah. Mereka rela datang jauh2 demi mendukung robot dari rekan se perguruan tinggi nya. Hal tersebut yang membuat GSP penuh sesak dan mulai hari minggu diputuskan bahwa tiket tidak dijual untuk umum dan hanya diperuntukkan kepada suporter.

Tim robot “D4=S1”, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) , keluar sebagai pemenang Kontes Robot Indonesia (KRI) Tingkat Nasional 2009 dan berhak mewakili Indonesia untuk mengikuti kontes robot tingkat internasional, ABU Roboccon, di Tokyo, Jepang. Robot ‘asal’ Surabaya ini berhasil mengalahkan dua robot dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di babak final yang digelar Sabtu (14/6) di Grha Sabha Pramana UGM. Tim robot “Patriot” UGM harus puas berada di peringkat kedua, sedangkan tim robot “Shiraru” dari UPI menduduki posisi ketiga.

D4=S1 berhasil menjalankan tugasnya dengan baik dan tampil sesuai dengan aturan yang ditetapkan dewan juri. Dengan mulusnya, robot ini melaju melewati rintangan yang ada dan berhasil memukul bedug dengan catatan waktu 54 detik dari 3 menit waktu yang disediakan. “Sering melakukan latihan dan uji coba serta bertanding dengan mengutamakan strategi safety, menghindari terjadinya error, menjadi kunci kemenangan tim kami,” kata Hisyam, programer robot D4=S1.

Menjadi juara tingkat nasional memang menjadi target tim PENS. Robot D4=S1 bahkan juga ditargetkan untuk dapat melaju hingga tingkat internasional mewakili Indonesia. Diakui Hisyam, tampil di tingkat internasional merupakan target timnya sejak awal. Mencapai kemenangan di tingkat nasional adalah amanah yang harus mereka lanjutkan tim robot PENS tahun sebelumnya yang juga berhasil menang dan mewakili Indonesia pada kontes robot internasional di India.

Namun, kemenangan yang telah diraih tidak lantas menjadikan anak-anak PENS terus terbuai dengan kegembiraan. Setelah kontes ini, tim robot D4=S1 akan berkonsentrasi dan fokus menyiapkan diri untuk menghadapi kontes robot internasional di Tokyo pada 22 Agustus mendatang.

Masih pada kategori KRI, tim robot “K'yuh B'imbay” dari Politeknik Negeri Banjarmasin dinyatakan sebagai tim dengan desain robot terbaik. Sementara itu, tim robot “Zhafarul Zero Hepta” dari Universitas Muhammadiyah Malang keluar sebagai robot dengan inovasi terbaik. Tim robot lainnya, “Phi_Cool”, dari Universitas Brawijaya ditetapkan sebagai juara harapan.

Dalam kesempatan tersebut, diumumkan pula bahwa tim “Djodja X-01” UGM dinyatakan sebagai robot dengan teknologi informasi terbaik.. Penghargaan tersebut diberikan oleh Menteri Komunikasi dan Informasi RI.

Pada Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI), di divisi senior robot beroda, juaranya berturut-turut diraih oleh tim robot “DU114-V9” Universitas Komputer Indonesia Bandung sebagai juara pertama, “N4HL” dari Universitas Brawijaya di peringkat kedua, dan “Bonang” UGM di posisi juara ketiga. Sementara itu, juara pertama kategori divisi robot berkaki diraih oleh tim robot “Power of Dreams”, Institut Teknologi Bandung (ITB). Peringkat kedua dan ketiga berturut-turut diduduki oleh “Phoenix-ER” dari Universitas Tarumanegara dan “JoAD's_VICT”, Politeknik Batam.

Berikutnya, juara pada divisi expert single, peringkat pertama “XT Bimasena” dari LPKTA Yogyakarta, posisi kedua “Al-'Adiyat”, PENS, dan posisi ketiga “NIRU-112”, Universitas Komputer Indonesia. Kemudian pada divisi expert battle, robot “DEWO”, PENS, berhasil merebut juara pertama, disusul oleh “Djodja X-01”, UGM, di urutan kedua, sedangkan “Ghen_GR”, PENS, berada di posisi ketiga. Sebagai juara harapan, robot “A_Benk” dari Politeknik Bengkalis.

Pada kategori Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI), tim robot “Elit” Institut Teknologi Nasional Malang dinyatakan sebagai pemenang pertama dan sebagai robot dengan artistik terbaik. Posisi kedua ditempati tim robot “Marawis” dari Universitas Bhayangkara Surabaya, sedangkan tim robot “SRI” Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) di posisi ketiga. Robot “SRI” juga dinyatakan sebagai robot dengan desain terbaik di kategori KRSI. Tim robot dari UGM, “Luviozo”, kali ini harus puas dengan gelar juara harapan.

Ditemui wartawan di akhir pertandingan, Ponda Wartanto, mekanik robot “Elit”, mengatakan kemenangan yang dicapai adalah di luar dugaan mereka. Pada awalnya mereka hanya berniat untuk ikut berpartisipasi dalam kontes robot ini. “Kami sangat senang, kemenangan ini sebenarnya di luar target kami. Awalnya kami hanya ingin bisa memasang spanduk ITN dan melihatnya di kontes ini. Itu saja sudah cukup membanggakan bagi kami,” akunya.

Siapa sangka robot setinggi 1,4 meter dan berat 40 kg itu keluar sebagai pemenang, padahal sebagian besar komponennya berasal dari barang-barang bekas, misalnya 15 motor DC yang digunakan adalah bekas motor fotokopi dan printer. Demikian juga dengan besi penyangga dan roda gigi, yang dipakai adalah bekas kendaraan bermotor.

Dikatakan Ponda, robot buatan timnya memiliki beberapa keunggulan, yakni mampu menampilkan gerakan yang cukup bervariasi, kurang lebih 20 gerakan. Di samping itu, bentuknya yang humanoid, berkaki, dan seluruh anggota badan, seperti kepala, dada, serta pinggul, dapat bergerak, menjadikan robot yang menghabiskan budget 6 juta rupiah ini lebih menarik dibandingkan dengan robot lainnya.